Rey dan Vea adalah sepasang kekasih. Rey suka musik dan Vea suka menulis. Suatu sore yang cerah, mereka berdua duduk di sebuah kafe. Saling berbincang.
“Rey,
kamu tahu Nicholas Spark?”
“Oh,
tidak. Aku tidak tahu. Aku hanya tahu Chris Martin”.
Rey mungkin tidak tahu. Tapi bagi penikmat
novel romantis, seharusnya tahu siapa Nicholas Sparks.
Bulan lalu baca Majalah Film. Salah satu
artikelnya membahas tentang film adaptasi dari novel keren karya Nicholas
Sparks: The Longest Ride. Dan aku belum baca novel tersebut. Jujur saja, aku memang
baru baca beberapa karya Nicholas Sparks. Yang paling keren menurutku masih The
Notebook. Dan penulis lelaki ini, memiliki magnet yang luar biasa bagi pembaca
setianya.
Penulis yang lahir tanggal 31 Desember 1965 itu memang fenomenal dan jadi salah satu kiblat bagiku ketika menulis dongeng romantis. Bagaimana tidak, beberapa novelnya sudah diadaptasi ke film dan tahun ini akan nambah satu lagi. Beberapa orang, mungkin, mulai merasakan kebosanan karena begitu banyak karya Sparks yang dijadikan film. Namun, bagi fans baru seperti saya, itu semacam candu dan amunisi untuk membuat karya seperti dia.
Saat ini, sudah ada 9 novel sparks yang sudah
difilmkan. Terakhir adalah The Best of Me yang ternyata menuai kritik dari
beberapa pengamat film. Film itu gagal mengadopsi novel dan mendapatkan
pendapatan paling rendah dari kedelapan film lainnya.
Lalu, bagaimana Nicholas Spark bisa membius
pembacanya? Berikut 5 hal yang ia lakukan
Pertama, Sparks membuka novelnya dengan luar biasa.
Hal yang paling kusuka ketika membaca karya Sparks adalah dia bisa membuka novelnya dengan sangat cantik. Misalnya saja, kalimat pembuka di novel The Best of Me berikut ini.
Bagi Dawson Cole, halusinasi-halusinasi itu dimulai sejak ledakan di anjungan, pada hari ia seharusnya mati.
Kalimat pembuka ini membuatku ingin terus melanjutkan membaca. Ada magnet tersendiri ketika membacanya. Dan tentu saja, deskripsi di semua bab bisa membuatku berdecak kagum.
Atau kalimat pembuka dalam novel The Notebook.
Siapakah aku sebenarnya? Dan bagaimanakah, aku bertanya pada diriku, kisah ini akan berakhir?
Sekali membacanya, aku langsung bisa membayangkan ‘rasa romantis’ yang akan terjalin sepanjang cerita
Kedua, Deskripsi yang Bagus
Novel dengan deskripsi yang bagus bisa membangkitkan daya imajinasi pembaca. Di negeri fantasi, Harry Potter & Lord of The Ring mungkin masih merajai. Namun di novel romantis, Sparks adalah salah satu pengarang yang memiliki pendeskripsian yang bagus. Misalnya, salah satau paragraf di novel Dear John berikut.
Semua orang sudah bangun saat kami kembali. Sebagian besarsudah memakai baju renang dan sedang mencokelatkan kulit mereka. Beberapa orang bersantai di teras atas; kebanyakan berkelompok di pantai belakang. Musik menggelegar dari stereo di dalam rumah, kotak-kotak pendingin bir sudah diisi ulang dan siap digunakan, dan tidak sedikit yang sedang minum; obat kuno untuk sakit kepala saat mabuk….
Lihatlah bagaimana Spark mendiskripsikan suasana. Singkat, jelas maksudnya, tidak bertele-tele. Aku harus banyak belajar darinya.
Ketiga, Sparks selalu memasukkan nasehat yang luar biasa
Sparks selalu menyisipkan nasehat-nasehat tentang kehidupan, tidak melulu masalah cinta. Tetapi juga perjuangan, pertemanan, dan yang paling penting adalah keluarga. Dan itulah yang membuatnya merasa sangat spesial.
Keempat, dia sangat produktif
Hingga
tulisan ini dibuat, Sparks sudah menulis 18 novel yang diterbitkan.
Novel-novelnya sangat laris dan sudah 10 novel yang difilmkan (termasuk yang
rilis tahun ini). Berikut adalah daftar novel karangan Sparks.
a.
The Notebook (Oktober 1996),
sudah difilmkan
b.
Message in a Bottle (April
1998), sudah difilmkan
c.
A Walk to Remember (Oktober
1999), sudah difilmkan
d.
The Rescue (September 2000)
e.
A Bend in the Road (September
2001)
f.
Nights in Rodanthe (September
2002), sudah difilmkan
g.
The Guardian (April 2003)
h.
The Wedding (September 2003)
i.
Three Weeks With My Brother
(April 2004)
j.
True Believer (April 2005)
k.
At First Sight (Oktober 2005)
l.
Dear John (Oktober 2006), sudah
difilmkan
m.
The Choice (September 2007)
n.
The Lucky One (Oktober 2008), sudah
difilmkan
o.
The Last Song (September 2009),
sudah difilmkan
p.
Safe Haven (September 2010), sudah
difilmkan
q.
The Best of Me (Oktober 2011), sudah
difilmkan
r.
The Longest Ride (September
2013), rilis tahun ini
Jadi,
apakah kamu sudah terbius dengan pesona Sparks?
kalo novelnya baru baca yang A Walk ugh
ReplyDeleteWah malah belum pernah baca tuh hehehe. Salam :)
DeleteBisa mampir kali ya... Monggo sapa tau demen fnathiq.blogspot.com
ReplyDeleteiya sih, produktif banget.
ReplyDeletegue udah nonton filmnya, a walk to remember sama the notebook.
juara banget deh tuh... tahun 2002 sama 2004.
tapi, the notebook masih jadi paling juara menurut gue.
Ya Notebook memang yang paling bagus...
DeleteKayak Hitler yang bisa membuat rakyatnya termanipulasi saja...
ReplyDeleteMohon infonya, novel mana saja yg sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia...
ReplyDeletesetahu saya The Notebook, Dear John, The Best of Me, Safe Haven, THe Lucky One, THe Last Song, sudah ada terjemahannya. Bisa dicari di toko buku terdekat, atau toko buku online.
Deleteaku belom pernah baca novelnya, tapi akhir2 ini aku jadi suka banget karyanya. dan aku nonton semua fimnya. favorite aku yang bisa bikin aku baper banget the choice, a walk to remember, dear john, sama the last song.
ReplyDelete