Pernah kudengar nasihat seorang kawan,
pergilah maka kamu akan menemukan kawan-kawanmu yang lainnya, karena diammu
hanya akan menjadikanmu memilukan. Apa bedanya kamu dengan air yang diam, tak menghasilkan?
Justru akan keruh menjadi genangan.
Begitulah nasihat itu mengular di otak dan
menjamur di darahku, lalu membuatku mengambil satu keputusan. Aku pergi,
meninggalkan Jogja, dan kenangan-kenangan. Tentang kawan. Saudara. Dan cita-cita.
Maka kuputuskan untuk pergi, sebenarnya bukan untuk meninggalkan, tetapi
tuntutan, atau mungkin impian.
Sebelum aku pergi ke Jakarta, Bapak pernah
bilang kepadaku. Kamu boleh saja memikirkan kepentingan-kepentingan orang lain,
kebahagiaan-kebahagiaan mereka, namun yang terpenting dalam hidup ini adalah
bagaimana kamu menghargai dirimu sendiri, membahagiakanmu sendiri. Bekerja memang
harus tidak kenal lelah, tapi tidak boleh ngoyo,
ingat bahwa semua itu hanya duniawi.
Ya tentu saja, tapi bukankah meraih mimpi itu
memang harus ngoyo, ambisius, seperti
yang dulu kulakukan. Aku harus Rangking 1, aku harus kuliah gratis, IP setiap
semester harus di atas 3. Semua kulakukan, untuk satu tujuan. Impian. Jadi, aku
hanya mengangguk saja, tanpa meresapi nasihat itu dalam hati.
image from picgifs.com |
Jakarta.
Hidup di ibu kota dimulai dengan peperangan
antara klakson mobil, lampu merah, dan teriakan orang di dalam bus kota. Hidup
di kota ini dimulai dari asumsi-asumsi, tentang siapa di antara siapa. Mungkin
saja, rumah gedong di pusat kota adalah hasil dari menggerototi dana-dana yang
tak diketahui, atau proyek-proyek bodong yang berimbas bohong. Bisa saja, rumah
itu adalah tempat memelihara anak-anak jalanan, oleh orang yang bingung ingin hidup seperti apa.
Seperti mobil-mobil, atau motor-motor yang
berhenti di perempatan jalan. Di Jakarta. Kita tak bisa melihat siapa
pemiliknya.
Begitulah Jakarta. Kulukiskan.
image from youtube : truong liric |
Sampai di suatu titik, aku baru menyadari
nasihat yang telah Bapak berikan dulu. Bahwa yang terpenting dari meraih
impian, adalah kebahagiaan kita sendiri, baru orang lain. Aku terlalu sibuk
memikirkan pekerjaan, ketakutan mengecewakan atasan atau klien, dan rutinitas
yang membunuh kebahagiaan.
Maka jika suatu titik, aku mulai di serang
keresahan tentang bekerja dari pagi hingga sore, maka aku mulai berpikir bahwa
Bapak bisa saja benar.
Aku mungkin tidak bahagia. Aku hanya bekerja,
tapi aku tidak memikirkan diriku sendiri, aku terlalu ngoyo. Lalu kuputuskan untuk pergi dari Jakarta. Menghilang
sejenak. Dan mengherankannya, aku pergi untuk bertemu babi hutan.
# # #
Ternyata ketidakbahagiaan kita pribadi berefek
pada kreativitas kita.
Suatu pagi, aku terbangun dengan kesedihan
karena aku tidak bisa menyelesaikan deadline
tulisan dari klien, novel terbaru terlantar, dan blogku terdiam lama. Kerjaanku
di kantor menjadi berantakan. Otakku mendadak tumpul. Aku seperti zombie.
Kreativitasku mandeg. Dan ketakutan
terbesarku pun terjadi, ketika aku kehilangan daya kreativitas.
Intinya, aku di titik jenuh.
Maka di suatu malam, aku mencoba untuk mencari
cara bagaimana agar keluar dari rutinitas dan mengembalikan daya kreativitas. Aku
ingin pergi mencari ‘AHA’ moment
tentang ide-ide untuk kerjaan di kantor, cerita-cerita baru di blog, atau novel
baru yang terlantar.
Menurut Hipwee ada 8 hal yang bisa dilakukan
untuk mengusir jenuh dari pekerjaan.
image from hddfhm.com |
Kuputuskan untuk mengikuti salah satu
sarannya, yaitu pastikan akhir pekan yang menyenangkan dengan trip singkat.
Kuputuskan untuk pergi jalan-jalan secara
spontan. SPONTAN, tanpa rencana.
Aku memang bisa saja pergi ke luar kota karena
banyak tawaran tiket pesawat murah.
Namun, aku sedang tidak ingin berpergian terlalu jauh karena terbentur urusan cuti, jadi
aku mencari tempat wisata yang dekat dengan Jakarta, tapi masih tetap oke.
Intinya, aku tidak ingin bertemu dengan bus, mobil, gedung. Aku butuh melihat pantai,
laut, pohon-pohon besar, hewan-hewan di alam. Intinya, aku ingin membuka
wawasan lain, tak melulu tentang kerjaan. Aku butuh mengembalikan kreativitas
di otak dengan inspirasi-inspirasi baru.
Intinya, aku akan membahagiakan diriku
sendiri.
Bertepatan dengan itu ada tawaran menarik di
Facebook tentang trip singkat di sekitaran Jakarta, yaitu di Pulau Peucang,
Ujung Kulon. Trip singkat itu diikuti oleh 30 orang. Kabar baiknya, kebetulan
aku belum pernah ke sana, dan biayanya memang tidak terlalu mahal. 750.000 ribu
untuk dua hari. All in.
Dan kabar buruknya, tak satupun aku mengenal
mereka.
# # #
PERJALANAN
PENUH INSPIRASI
Memang
enak yah, ikut grup trip yang satu pun tidak kenal?
Pertanyaan itu sempat dilontarkan oleh seorang
kawan ketika aku cerita bahwa aku akan pergi, sendirian, di dalam grup berisi
30 orang asing, di pulau tanpa sinyal. Pernah membayangkan nggak sih?
Ya, aku belum pernah mengalaminya. Dan
akhirnya, aku akan mengalaminya.
“Tujuanmu
pergi adalah untuk mengembalikan kebahagianku, mengembalikan daya kreativitasku
kembali. Perjalanan yang diharapkan akan penuh dengan inspirasi. Tapi kalo
tidak ada yang dikenal, apa enaknya?” tanya kawanku itu, meyakinkan aku
bahwa perjalanan singkat itu tentu akan membosankan.
Aku memang bisa saja pergi dengan teman-teman
yang kukenal, mungkin itu akan lebih menyenangkan. Tapi, aku memang lagi butuh
menyendiri, menghilang dari orang-orang yang sudah setiap hari mengisi hari. Menghilang
dari rutinitas, tanpa harus mengingat memori dari orang-orang yang kukenal.
Kuputuskan, aku tetap akan pergi.
Aku datang di titik pertemuan yang telah
ditentukan. Benar saja, tak ada satupun yang kukenal. Semua orang sudah
bergerombol dengan groupnya, dan hanya aku yang tidak. Hari itu malam, sekitar
pukul sembilan, ya sudahlah. Lebih
baik aku tidur setelah di bus yang akan membawa kami. Perjalanan malam memakan
waktu hampir enam sampai tujuh jam untuk menuju Desa Sumur, Jawa Barat.
Kemudian aku tersadar, grup yang ikut
perjalanan ini unik dan menyenangkan. Ada segerombolan anak muda yang sedang
bercanda (tentu saja, mereka adalah yang duduk gitaran di belakang bus tadi
malam), segerombolan keluarga dengan anak-anak remaja yang ceria, segerombolan
turis mancanegara dengan dandanan super nyentrik yang hobi foto, anak-anak
fotografi yang peralatannya banyak, orang-orang yang narsis sepertiku, dan satu
lagi adalah : Tim Journey dari Metro TV.
Kabar baiknya mengikuti perjalanan ini, kami akan
diliput oleh Metro TV dengan tema ‘Trip Murah ke Pulau Peucang’. Wow.
image from Media Traveler's Collection |
# # #
Aku bergabung dengan grup kecil yang doyan
foto. Terdiri dari seorang kawan baru yang hobi naik gunung, seorang wanita
tangguh yang memiliki 100 daftar trip impian ke seluruh Indonesia dan dunia,
seorang lulusan Teknik Arsitektur, dan teman yang hobi selfie. (Hai, apa kabar kalian, kapan kita bisa dalam
satu trip lagi?).
Dan perjalanan ini tidak sesepi yang
kubayangkan. Justru, aku sangat beruntung tidak mengenal satu pun orang di
sini. Aku bisa mendapatkan cerita-cerita inspiratif dari mereka. Cerita-cerita
yang mungkin saja tidak akan aku temukan jika aku tidak berbaur.
Image from fridayillustrated.com |
Aku percaya bahwa setiap permasalahan bisa diselesaikan
dengan ‘berbicara’ atau ‘berdialog’. Jika sedang bermasalah dengan pacar/pasangan
hidup, maka berdialoglah dengannya. Berbicaralah dengan nada yang baik, dengan
otak tapi tetap melibatkan hati. Berbicara atau berdialog pun bisa menjadikan
kita memperoleh ide-ide baru yang bisa saja tidak kita pikirkan.
Trip ini mengajarkan aku bahwa berdialog
dengan orang-orang yang belum kukenal, bisa menambah wawasan,
pengalaman-pengalaman baru yang menarik, bahkan ide-ide tersembunyi yang
inspiratif. Cerita-cerita traveling dari orang-orang yang membuatku ikut kagum
dengan Indonesia, cerita-cerita pekerjaan mereka, atau candaan sederhana yang
sedikit menghapus tentang Jakarta. Selain itu, melihat kegembiraan mereka
berselfie ria, tertawa, saling kejar menjadikan kebahagiaan kita tersendiri.
Namun, jika tidak ingin terlalu effort untuk bersosialisasi, memang
mendingan minimal mengenal satu orang di group itu. Tapi jika ingin
mencoba-coba, mengapa tidak? Aku yakinkan, ini seru. Sangat seru.
# # #
UJUNG
KULON YANG MENGINSPIRASI
Pulau Peucang masih sangat bersih. Garis pantainya
putih dan panjang. Lautnya indah, warnanya biru kehijau-hijauan. Luas Pulau
Peucang sekitar 450 hektar merupakan kawasan hutan tropis dengan berbagai macam
pohon yang besar.
Tujuanku tercapai: pantai, laut, pohon-pohon
besar, tidak terlalu jauh dari Jakarta. Tanpa mobil, kemacetan, gedung-gedung,
dan perjalanan yang tidak terlalu jauh. Salah satu spot yang menyenangkan di
Ujung Kulon adalah hamparan padang rumput hijau yang luas, yaitu Padang Rumput
Cidaon. Spot foto-foto yang keren selain di pantai. Di sinilah, kita bisa
melihat kawanan Banteng dari kejauhan.
Tidak, aku tidak serta merta langsung
mendapatkan ide-ide. Namun, kreativitasku seperti tumbuh kembali. Aku merasa ‘hidup’,
dan itu baik.
Malam harinya, kita semua menginap di Pulau
Handeleum. Apa menariknya pulau ini? Di belakang penginapan, langsung terhubung
dengan laut. Ada spot santai melihat matahari terbenam yang keren juga. Selain
itu, keluar dari penginapan kita langsung akan disambut oleh kawanan rusa-rusa.
Pagi harinya, kita semua pergi ke Muara
Cigenter. Di daerah ini, kita akan menaiki kano menyusuri muara hijau di tengah
hutan tropis yang hijau meneduhkan. Kawasan ini juga menjadi tempat berendamnya
badak bercula satu. Meskipun saya pribadi tidak melihatnya, namun banyak
ditemui jejak kaki dan bekas gesekan tubuh badak disekitar sungai.
Menyusuri rawa dengan kano memiliki keasyikan
sendiri. Saya tidak sedikit pun ingat akan Jakarta. Yang ada hanya kedamaian
dan tawa cerita bersama kawan-kawan baru menikmati kesejukan dan keheningan.
Selain mendapatkan pemandangan yang indah,
saya semakin akrab dengan teman-teman group kecil itu. Cerita-cerita inspiratif
semakin banyak. Yang paling penting adalah saya mencoba untuk keluar dari sifat
introvert, saya ‘memaksa’ untuk bergabung, berbincang, bercerita agar tidak
merasa sendirian. Dan itu sangat bermanfaat sekali.
LALU, DI MANA BABI HUTANNYA?
Seumur-umur aku belum pernah melihat babi
hutan. Namun pagi itu, sesampainya di Pulau Peucang, saya melihat banyak babi
hutan berseliweran di sekitaran rumah-rumah pondokan bersama sekawanan
rusa-rusa dan monyet-monyet kecil. Mereka berjalan begitu saja, melewati rumah,
orang-orang. Bahkan mereka semua itu menemani kami makan siang di sana. Suara
burung-burung yang berseliweran di atas kepala.
Hei, kapan lagi saya bisa mendapatkan pemandangan
seperti itu? Di Jakarta? Tentu saja aku hanya melihat bus-bus kota, dan suara
teriakan klakson di perempatan jalan.
image from Media Traveler's Collection |
KREATIVITAS
YANG KEMBALI
Sepulang dari trip singkat itu (berangkat
Jumat malam sekitar pukul 22.00, dan pulang minggu malam), saya merasakan
kegembiraan. Benar sekali kata Bapak, kita memang harus memikirkan kebahagiaan
kita juga, sebelum memikirkan kepentingan-kepentingan orang lain. Setelah kita
bahagia, tentu saja kita bisa membahagiakan orang, kembali bersemangat bekerja,
dan kepala penuh dengan kreativitas. Saya memiliki teman-teman baru di Path dan
Instagram, yang entah kapan lagi kita akan bisa berkumpul lagi untuk
jalan-jalan bareng. Tapi dari mereka, saya menemukan cerita-cerita seru yang
mungkin tidak akan saya temukan jika saya berdiam diri di Jakarta.
Best part-nya adalah beberapa minggu setelah
trip itu, ada seorang kawan lama yang mengirimi WA. “Hei, kamu di Metro TV ya.
Acara jalan-jalan ke Ujung Kulon.” Dan aku hanya tertawa kecil. Itu bonus dari perjalanan
singkat, spontan, dan ternyata menyenangkan.
Sejak saat itu, saya pun mulai merencanakan
perjalanan-perjalanan singkat untuk mengembalikan dan meningkatkan kreativitas
dan kebahagiaan. Tidak perlu jauh-jauh, cukup pergi ke Bogor, main-main di
Gunung Pancar, terjun di Curug Leuwi Hejo, jika ada waktu lebih pergi ke
Cirebon, Sukabumi. Jika ada waktu cukup, saya pun juga mencoba perjalanan jauh
baik sendirian atau ikut grup.
Saya tidak perlu khawatir karena sekarang
banyak sekali promo-promo tiket murah. Berbagai
kemudahan yang ditawarkan sejak ada internet pun memudahkan kita untuk mencari
tiket pesawat, penginapan, dan promo-promo menarik, seperti yang disediakan
oleh Skyscanner. Saya tak perlu khawatir jika melakukan perjalanan spontan,
baik jarak dekat maupun jauh.
Jadi perjalanan spontan kita pun semakin mudah dan hemat. Kita tidak perlu kerepotan lagi saat akan melakukan perjalanan, karena kita bisa merencanakan mulai dari tiket pesawat hingga reservasi hotel. Hemat waktu dan biaya. Kapanpun kita akan pergi, di manapun akan pergi. Kita bisa mengunjungi web Skyscanner atau unduh aplikasinya di ponsel pintar kamu. Tergantung preferensi kamu yah.
Aku sih lebih senang via ponsel pintar, karena
selain sangat praktis, aku bisa melakukannya di mana saja. Tapi jangan salah
yah, versi web-nya pun tetap enak kok. Tidak berat, dengan desain simpel nice yang memberikan kemudahan saat berselancar
di sana.
Yuk, kita coba lakukan perjalanan singkat dan
spontan untuk mendapatkan ‘aha’ moment
dan cerita inspiratif versi kamu.
Aku sudah mencoba, kamu kapan?
#skyscannerindonesia #ahaskyscanner
Katanya di sana ada badak bercula satu berkaki tiga yah? Mantap
ReplyDeleteDi sana hanya terlihat jejak kakinya saja, belum beruntung melihat aslinya.
DeleteSerunya bisa ke Ujung Kulon! Btw, baru tahu ada aplikasi Skyscanner ini :)
ReplyDeleteUjung Kulon adalah salah satu spot yang oke, tidak terlalu jauh dari Jakarta, dengan pemandangan yang keren dan pantai yang bersih. Harus dicoba.
DeleteSkyscanner ada versi web ada versi mobile. Silakan dicoba jika ingin merencanakan perjalanan.
skyskanner emang jagonya tiket, selain yang lagi trending itu :p
ReplyDeleteIyes, sangat membantu.
DeleteYang jadi trending kan agen travel hehe.
wah asyiknya ya, jadi ikut mengingatkan diriku juga
ReplyDeleteJangan lupa bahagia...
DeleteEmang sih kalau jenuh itu lebihvenak kita liburan.... Grup apa yang suka ngajakin jalan-jalan seperti itu? Apa harus dari Jakarta yah meeting point nya? Kadang butuh temen jalan-jalan nih... Yuukkk yukkkk Desember jalan-jalannn
ReplyDeleteCek di Facebooknya : Media Traveler. Suka memberikan promo, baik yang jarak dekat ataupun jauh. Meeting point tergantung dari ketentuan biayanya.
DeleteWaaah keren gambar-gambarnya, niat editing yah kak hehehe
ReplyDeleteTerima kasih. Aku suka visual...
DeleteJejak. Terima kasih atas partisipasinya. :)
ReplyDeleteSama-sama Mbak :)
DeleteGoodluck for me.
Terima kasih ya sudah ikutan Blog Competition "Aha Moments" Skyscanner Indonesia. Good luck :)
ReplyDeleteAku sedikit banyak terinspirasi dari blognya Ko Deddy Huang lho :)
DeleteSangat inspiratif...
Menarik sekali kang. Salam kenal ya.
ReplyDeleteYuk singgah ke kidalnarsis.blogspot.co.id
Salam kenal balik
Delete