Tidak
ada yang abadi, begitu juga dengan waktu. Tidak ada yang kekal, begitu pun
dengan karya-karya. Hari ini akan dikubur oleh besok, besok akan ditimbun oleh
lusa. Begitu seterusnya. Dan itulah alasan mengapa kita manusia di bumi ini
diwajibkan untuk terus menerus menggali ide-ide baru. Karena ide-ide yang lama
akan hilang, ditimbun oleh ide baru. Yang lebih fresh, yang lebih menyempurnakan yang lama.
Begitupun seorang Blogger bekerja. Aku masih ingat ketika awal-awal menjadi seorang blogger, aku dituntut untuk terus menghasilkan tulisan-tulisan. Intinya adalah kuantitas. Kemudian berjalannya waktu, aku mulai memperhatikan estetika blog. Dari template yang beraneka macam, sampai fitur-fitur yang terus diperbaharui.
Kini, sebagai Blogger generai jaman now, aku tidak hanya dituntut menghasilkan karya tulisan yang selalu konsisten, namun juga harus memikirkan kualitas. PR besarnya adalah bagaimana menyajikan artikel berkualitas baik dari segi isi maupun materi pendukungnya (infografis, foto, video, dan hal semacamnya).
Ah,
dulu rasanya menjadi Blogger tidak sesulit ini. Tinggal menulis, menulis saja,
banyakin saja menulisnya. Namun ternyata untuk saat ini, itu tidak cukup. Menguntip
komentar dari seorang kawan di blog ini, “Jadi Blogger sekarang kerjaannya tambah
banyak ya.” Tapi begitulah adanya.
Aku—pun
dengan para Blogger kreatif lainnya—kini dituntut untuk mengikuti jaman, untuk
naik kelas.
Aku,
dan juga yang lainnya, harus menjadi Blogger
yang naik kelas.
Kok
bisa? Dan bagaimana caranya?
Mungkin
profesi seorang Blogger kini tidak lagi sementereng beberapa tahun yang lalu.
Mungkin pamornya sudah kalah tenar dengan para Vlogger yang kini menjamur.
Tapi, eits, apakah benar seperti itu?
Mengutip dari artikel di Tirto.id, Blogger ternyata masih menjadi salah satu
pilihan profesi yang cukup menjanjikan. Buktinya, setiap bulan masih banyak
sekali perusahaan yang menggelar lomba blog dengan hadiah yang keren.
Jumlah
Blogger Indonesia pun setiap tahunnya terus bertambah. Aku sedikit kesulitan
menemukan data yang akurat. Namun diperkirakan, jumlah Blogger di Indonesia di
awal tahun 2018 adalah 3.4juta dan diperkirakan tumbuh 51% setiap tahun (Sumber
: marketing.co.id). Cukup besar yah. Dengan jumlah yang besar tersebut, setiap
Blogger harus ‘bersaing’ untuk merebut perhatian pembaca. Belum lagi mereka
juga harus bersaing dengan Konten Kreator lainnya, seperti Instagramer,
Youtuber, Vlogger dll.
Nah,
pertanyaan selanjutnya adalah, dengan jumlah Blogger yang begitu banyak,
bagaimana caranya agar kita ‘dilirik’ dan ‘dilihat’.
Jawabannya adalah kita harus menjadi ‘berbeda’. Terlepas dari tetek bengek SEO, Blogger harus hadir ‘berbeda’.
Berbeda
di sini berarti konten yang kita berikan harus memiliki keunikan dari orang
lain. Dan untuk menjadi berbeda, tentunya bukan perkara yang gampang.
Beberapa
tahun lalu, atau mungkin masih sampai sekarang, banyak Blogger Copas (Copy Paste) bermunculan. Yang penting
bisa update setiap hari, yang penting menghasilkan. Eits, sekarang rumus itu sudah tidak berlaku lagi. Toh, jika kita hanya mengharapkan
penghasilan blog dari adsense tentu
saja itu tidak cukup. Kini, Blogger-blogger Copas tentu saja akan bersaing
dengan para Blogger yang memiliki kualitas konten yang baik.
Jika
memang ingin menjadi seorang Blogger yang profesional, kita dituntut menjadi
kreator yang kreatif dan berbeda.
Pertanyaannya,
bagaimana caranya?
Untuk
menjadi seorang Blogger saat ini (dengan maksud bahwa blog akan menjadi
pekerjaan utama/paruh waktu), kita dituntut untuk lebih fleksibel dengan
perkembangan.
Harus
belajar desain sedikit-sedikit. Ah, tapi
susah. Harus belajar software dll.
Aku kasih rahasia kecil, semua grafis desain di blog ini dibuat dengan MS Power
Point lho. Jadi bukan alasan lagi. Akan lebih baik lagi, jika mulai belajar
sedikit-sedikit editing memakai
software desain yang beneran.
Harus
belajar menulis yang baik. Tidak asal copy
paste. Harus unik dan memiliki ciri khas.
Kita tidak akan pernah menjadi Blogger profesional dan naik kelas jika terus berkutat dengan masalah. Tidak bisa ini, tidak bisa itu. Cari solusinya. Internet membuat kita harus bergerak cepat. Siapa yang terlambat akan tertinggal.
Pada
akhirnya, untuk menjadi seorang Blogger yang naik level, kita harus terus belajar. Harus terus menghasilkan konten
yang baik.
Karena
tentu saja, konten adalah segalanya. Konten adalah raja. Sebagai Blogger yang
naik Level, kita pun harus membuat konten
kita Going
to the Next Level.
Pengalamanku
menulis di blog ini, tulisan dengan sentuhan perjuangan meraih mimpi, bangkit
dari keterpurukan, kreativitas, dan cerita romantis menjadi daya tarik
tersendiri buat pembaca. Dulu, aku hanya berusaha untuk memenuhi kriteria ini. Berjalannya
waktu, tulisan yang ‘menggugah rasa’ ternyata tidak cukup. Dibutuhkan hal lain
agar artikel blog disukai pembaca. Apakah itu?
Dan jawabannya adalah : ILUSTRASI,
DESAIN, DAN FOTO PENDUKUNG.
Blogger
tidak hanya dituntut untuk menyajikan tulisan. Namun juga harus ‘Paket
Komplit’. Tulisan iya, tampilan iya, grafis pendukung juga iya.
Bagiku,
sebuah konten di blog itu harus nendang
baik dari segi tulisan, maupun cara untuk menampilkannya. Blogku berisi
artikel-artikel tentang lifestyle dan
juga fiksi. Untuk fiksi, sebisa mungkin aku membuat judul dengan desain menarik
(misal : menggunakan tokoh Korea dengan latar yang romantis). Lain halnya
dengan artikel, aku selalu berusaha untuk menambahkan infografis, desain, atau
foto pendukung. Aku tidak ingin tulisanku ‘kering’.
Aku
pernah memenangkan suatu lomba blog karena menceritakan pengalamanku ‘keluar
dari rutinitas Jakarta dan bertemu dengan Babi Hutan di Ujung Kulon’ (kalian
bisa membacanya di sini). Dari ulasan para
jurinya, salah satu hal yang membuat tulisanku menarik adalah karena disajikan
dengan ilustrasi yang menarik juga.
Konten yang kita ciptakan lama kelamaan akan membangun reputasi dan ciri khas blog kita. Hal ini membutuhkan konsistensi dan waktu yang lama. Tidak serta merta tercipta dan ada. Disinilah kreativitas kita diuji.
Lantas
bagaimanakah sebuah konten blog yang berkualitas di jaman sekarang? Apakah
konten dengan ilustrasi/infografis? Atau tulisan dengan storytelling yang baik?
Setidaknya
ada 3 hal yang harus dipenuhi menurut hematku.
a.
Tetap saja, ide tulisanmu harus
bagus dan bernilai. Ambil sisi perasaan pembaca, menggugah pembaca, dan
memberikan pengalaman serta informasi yang bermanfaat. Tambahkan data-data
pendukung yang membuat isi kontenmu dapat dipertanggungjawabkan.
Aku
sendiri mulai membuat ketentuan untuk semua artikel di blog ini agar blogku
tampak ‘berbeda’ dengan orang lain. Minimal setiap artikel yang kubuat harus
mengandung dua unsur dari tiga hal berikut:
a.
menginspirasi, atau
b.
memberikan
pengalaman/pengetahuan/informasi kepada orang lain, atau
c.
menjadikan seseorang berpikir
bahwa yang aku tulis adalah ‘Kok aku banget, ya’.
b.
Sebuah artikel akan lebih baik
didukung dengan ilustrasi/foto/infografis yang baik.
Pernah
baca artikel-artikel dari Tirto.id? I
love their article. Ulasannya dalam, dan yang paling penting infografis
dari Tirto.id sangat ciamik. Aku banyak belajar desain infografis dari
artikel-artikel mereka. Tirto.id tidak hanya mengulas suatu topik dengan
mendalam, namun juga menyajikan ilustrasi rangkuman yang kece.
Blogger
pun dituntut untuk melakukan hal yang sama. Percuma jika ulasanmu panjang kali
lebar, dengan data lengkap, namun semuanya tulisan yang panjang. Ibaratnya lari
maraton, pembaca akan kelelahan di tengah-tengah. Ini akan membosankan, tidak
menarik, dan tentu saja akan ditinggalkan pembaca.
Bayangkan
saja, jika kamu adalah seorang Travel Blogger. Ceritamu sangat bagus, namun
tidak didukung foto-foto yang menarik. Foto aja cukup? Seharusnya tidak.
Informasi seperti cara memesan tiket, tips dan trik, bisa disajikan dengan
infografis yang kece. Ini akan menjadi nilai tambah tersendiri.
c.
Gaya penceritaan itu penting. Itulah
mengapa kita harus belajar Storytelling.
Aku
jadi ingat ucapan dari Dee Lestari, bahwa untuk menjadi novelis yang berbeda,
kita harus banyak-banyak melihat karya orang lain yang bagus-bagus. Nasihat ini
berlaku juga untuk seorang blogger.
Aku
masih sering melihat keunikan-keunikan blog orang lain. Agar kita terus
belajar. Agar kita menemukan ciri khas kita. Dengan memadupadankan beberapa
‘ciri khas blog’ orang lain, hal ini akan membantu kita menemukan gaya sendiri
dalam bercerita.
Misalnya
: cara mengambil ide bisa menyontoh Blogger A, cara menampilkan desain bisa
belajar dari Blogger B, cara menuliskan bisa belajar gaya bahasa Blogger C.
Dengan semakin banyak referensi, kita akan menemukan gaya kita sendiri. Ini
bukan menyontek lho ya. Menyontek itu jika kita benar-benar meniru Blogger A
baik dari segi tulisan, desain, gaya bahasa dll. Jika kita memadukan banyak
hal, bukankah itu akan menjadi milik kita sendiri, akan menjadi ciri khas kita
sendiri?
Setelah
tadi kita membahas bagaimana cara Blogger dan konten untuk naik kelas, sekarang
aku akan share pengalamanku saat
membuat konten di blog ini. Seperti yang sudah aku katakan di atas, isi blog
ini harus memenuhi salah satu dari 3 kriteria : menginspirasi, bermanfaat, atau
‘aku banget’.
Lantas
bagaimanakah proses kreatifnya?
Blog
ini terbagi menjadi dua topik utama : FIKSI & artikel LIFESTYLE (social media, film, jalan-jalan, buku).
Mari
kita bahas satu persatu.
FIKSI.
Menulis
fiksi itu adalah obsesiku, passionku. Jika harus memilih apakah harus menulis
fiksi atau artikel umum, aku tentu akan memilih fiksi. Aku mulai menulis
artikel karena tuntutan pekerjaan di kantor (membuat press rilis) dan saat menekuni
kegiatan blogging. Awalnya, blogku bahkan lebih banyak cerita fiksinya.
Baik
fiksi maupun artikel umum, aku tidak pernah ingin membuatnya secara cepat. Aku
suka menikmati proses kreatifnya. Mungkin banyak rekan-rekan blogger yang
mengejar KUANTITAS di blog, namun bagiku KUALITAS itu penting. Yes, karena saat ini aku masih belum
fulltime untuk mengurusi blog ini, jadi bagiku KUALITAS tulisan harus
diperhatikan terlebih dahulu. Nanti ketika aku sudah benar-benar FULLTIME
menjadi seorang Storyteller, aku harus memperhatikan keduanya. KUANTITAS dan
KUALITAS. Tentu saja, bungkus dari keduanya adalah KONSISTENSI.
So,
back to ‘fiksi’. Kira-kira waktu yang kubutuhkan untuk membuat satu tulisan
fiksi di blog ini (cerpen maksudnya) itu sekitar 7 hari. Ya, memang cukup lama.
Mengapa
sih Mas kok menulisnya bisa selama itu? Pertama,
aku masih kerja. Kedua, karena memang
lama aja prosesnya. Aku tidak mau menulis yang asal jadi. Waktu ini tentu saja
diluar dari aku mencari ide. Biasanya, untuk ide, aku selalu menuliskannya dulu
di notes khusus. Aku tulis sebanyak mungkin, dan ketika ide itu dibutuhkan aku
tidak perlu mencari-cari lagi.
Jadi
selama 7 hari itu, aku ngapain aja sih?
Hari
pertama, aku membuat kerangka tulisan dan mencari SEMUA sumber yang aku
butuhkan (setting, penokohan, dll). Aku tulis dari awal sampai akhir plot
ceritanya menggunakan teknik yang biasa digunakan saat menulis skenario. Kamu
bisa membacanya di link ini untuk lebih lanjut.
Dua
hari berikutnya adalah proses menulis cerita berdasarkan kerangkanya. Ini cukup
melelahkan. Namun tipsnya adalah aku harus menulis dengan sangat cepat, tidak
memperhatikan struktur, tidak memperhatikan ini dan itu. Tulis saja terus
berlembar-lembar. Setelah tulisan jadi, aku endapkan tulisan itu selama satu
hari.
Kemudian
aku akan melakukan editing selama satu hari penuh. Aku baca ulang beberapa
kali, bahkan kadang aku harus membacanya dengan suara keras saat menemukan
kalimant/dialog yang aneh. Proses editing ini menurutku YANG PALING BERAT.
Lebih berat dari menulis. Bayangkan saja, kamu sudah menulis 7 halaman. Sudah
siap publish, tapi harus membaca ulang
lagi dan lagi. Melelahkan. Proses editing meliputi : jalan cerita, penokohan,
typo, dan konsistensi. Kadang editing itu harus memakan waktu 2 hari.
Setelah proses editing selesai, hari berikutnya aku memikirkan COVER apa yang cocok untuk ceritaku. Aku biasanya akan browsing semua adegan romantis film-film, aku cari yang paling pas. Paling sering, aku menggunakan cover film-film/adegan Korea sih. Ini yang menjadi ciri khasku J
Nah,
hari terakhir aku siap untuk mempublish ceritaku. Ini proses yang menyenangkan.
Biasanya aku akan membacanya ulang. Lalu meresapinya. Setelah yakin, aku akan
mempublish di blog dan share ke social media.
ARTIKEL UMUM
Artikel
umum yang biasa kutulis adalah tips menulis, review film dan musik, atau
hal-hal keseharian yang bermanfaat. Namun, belakangan aku lagi sering menulis
untuk ikut lomba blog. Sebenarnya, aku pernah menuliskan artikel PERSIAPAN
SEBELUM IKUT LOMBA BLOG lengkap di link ini. Kamu bisa membacanya tips-tipsnya
di artikel itu. Nah, untuk sekarang, aku hanya akan menjelaskan proses
kreatifnya saja.
Tidak
berbeda dengan menulis fiksi, menulis artikel itu juga membutuhkan persiapan
dan proses yang panjang. Waktunya hampir-hampir mirip, sekitar 6-7 hari untuk
satu artikel.
Proses
kreatifnya tidak jauh berbeda dengan menulis fiksi kok, hanya saja untuk
menulis artikel umum, dibutuhkan satu hari tambahan khusus untuk membuat
ilustrasi/infografis/desain pendukung.
Mari
kita bedah hari perharinya yah. Yang perlu jadi perhatian adalah
langkah-langkah berikut diluar dari mencari ide dasar. Jadi, idenya harus ada
dulu, dicari dulu. Mau menulis tentang Film A, atau tentang Tips B, atau mau
tentang Tips Menulis dll. Idenya harus ada, meskipun mentah.
HARI PERTAMA : MEMBUAT KERANGKA
Ide
dasar sudah ada tapi sangat mentah. Cara untuk membuat ide itu menjadi
berkembang biasanya aku akan membaca-baca lagi referensi. Tidak perlu harus
membaca buku, tapi cukup browsing.
Tapi jika ingin lebih mendalam lagi ulasannya, kamu bisa membaca buku yang pas
(tentu ini akan menambah waktu lagi).
Setelah
ide ada, buatlah poin-poin penting yang ingin kamu sampaikan. Ini penting.
Mengapa? Agar tulisan kita tidak lari ke mana-mana. Biasanya, aku tulis
maksimal 3 hal yang ingin aku sampaikan. Misal, saat menulis review produk
berarti aku harus memikirkan: Spesifikasinya, Pengalaman Penggunaan (bisa orang
lain/diri sendiri), kelebihan dan kekurangan. Tergantung tujuannya apa.
Tentukan dulu, idenya nanti mau diserap oleh pembaca seperti apa.
Ya,
bahasa sederhananya : tulisan ini tujuannya ngapain sih?
Kemudian
gunakan prinsip dasar membuat kerangka. Ini pelajaran SMP sih, tapi menurutku
masih berguna. Pembukaan, Klimaks, Kesimpulan, Penutup. Untuk artikel biasanya
aku menggunakan kerangka ini. Aku bisa mengeksplore setiap detailnya.
HARI KEDUA & KETIGA : AYO MENULIS
Setelah
jadi kerangka, kemudian waktunya menulis. Bebaskan pikiranmu, jangan berhenti
untuk mengedit. Tulis aja terus yang ada di kepala. Seingatnya aja, semampumu.
Sesekali buka referensi jika memang membutuhkan, tapi sebisa mungkin menulis
bebas. Jangan berhenti.
Mengapa
sih tidak boleh sambil mengedit? Ya, karena nanti nggak selesai-selesai. Aku
lebih baik mengedit tulisan yang udah jadi, daripada baru jadi sedikit dibaca
dan diedit. Itu akan lebih menguras tenaga.
Nah,
selama menulis, aku lebih senang berada di suasana yang sedikit ‘berisik’.
Makanya, aku senang menulis di kafe dengan musik soft, di suasana outdoor
dengan suara burung dan air yang menenangkan, atau justru di rumah tapi sambil
mendengarkan musik favorit.
Tapi
saran ini tidak mutlak, tergantung selera masing-masing yah.
HARI KEEMPAT: SAATNYA MENJAUHKAN DIRI DARI MENULIS
Sebenarnya
tips ini dipakai oleh penulis-penulis novel. Setelah mereka berbulan-bulan
menulis novel, mereka biasanya akan mengendapkan tulisannya sebelum menulis. Agar
why? Supaya mereka lebih fresh dengan
pikiran-pikiran terbuka saat mengedit.
Saat
menulis fiksi/artikelpun aku juga melakukan hal yang sama. Mengendapkan tulisan
beberapa saat sebelum datang kembali untuk mengedit. Ini benar-benar membantu
karena pikiran lebih fresh saat mengedit.
Saat
proses jeda ini, aku biasanya akan melakukan kegiatan yang menyenangkan : misal
melihat tv, video, membaca buku, jalan-jalan sejenak, atau mendengarkan musik. So,
I need laptop yang tidak hanya bisa untuk
menulis tapi juga yang memberikan hiburan (musik, film, dll).
HARI KELIMA : YUK MENGEDIT.
Setelah
pikiran sudah fresh, saatnya duduk kembali dan menghadap laptop. Yuk, edit
tulisan sejahat mungkin. Periksa typo, periksa kerangka, buka referensi ulang,
baca-baca terus kalimat yang aneh, cek konsistensi, potong kalimat yang
bertele-tele, tambahkan kalimat yang kurang.
Editlah
sejahat mungkin.
Beberapa
penulis membutuhkan waktu lebih lama untuk mengedit. Itu lumrah sih. Karena
menurutku, mengedit itu lebih menyebalkan dan melelahkan daripada menulis itu
sendiri. So, bersemangatlah.
HARI KEENAM : SAATNYA MEMBUAT DESAIN GRAFIS YANG MENDUKUNG
Nah,
dari proses-proses yang ada, aku paling suka proses yang satu ini. Membuat
desain, berkreasi dengan foto dan gambar-gambar. Benar-benar proses kreatif
yang menyenangkan.
Bagaimana caranya?
PERTAMA,
aku akan mencari tahu data/hal yang ingin kamu highlight dari artikel yang
ditulis. Apakah ada kalimat yang ingin dibuat grafis? Tipsnya : kita harus
pintar-pintar memilih mana yang akan ditampilkan, jangan semuanya. Pilih yang
memang penting untuk ditampilkan ke pembaca.
KEDUA,
cari referensi desain dari infografis yang ada. Suka bingung mau desain seperti
apa? Sering-sering melihat infografis, sering-sering browsing desain yang
bagus. Cari di mana? Ada teknologi bernama : GOOGLE yah. Aku sendiri punya satu
buku yang membahas tentang infografis, judulnya “INFOGRAFIS: Kedasyatan Cara
Bercerita Visual”. Aku banyak belajar dari buku itu, dan itu sangat berguna.
Pelajari
desain inforgafis yang sudah ada. Apa yang menarik? Warnanya? Komposisi? Cara
menampilkan data? Salah satu infografis yang baik adalah yang dibuat oleh
tirto.id. Coba tengok ke twitter mereka ya. Meniru? Mengapa tidak? Tapi tidak
ditiru seratus persen lho. Gunakan prinsip ATM (Amati, Tiru, kemudian
Modifikasi agar menjadi milik kamu).
KETIGA,
cari gayamu sendiri. Bagi pembaca yang suka blogwalking di blogku pasti akan
menemukan satu benang merah desain yang kupilih. Hayoo, seperti apa?
Bagaimana
cara menemukan gaya sih? Cari warna yang kamu suka? Simbol apa yang menarik? Sering-sering
melihat-lihat desain di pinterest.
KEEMPAT,
jangan lupa terus belajar untuk membuat desain. Saat ini, aku masih menggunakan
POWER POINT saat mengedit desain, tapi aku juga sedikit-sedikit belajar editing
menggunakan photoshop dan software sejenisnya.
Loh,
emang bisa desain pakai power point? Bisa dong, aku pernah membahasnya di sini
lhoo.
HARI KETUJUH : SAATNYA MEMPOSTING DI BLOG
Saatnya
check terakhir tulisanku. Aku akan membacanya sekali lagi sebelum akhirnya mempublishnya
di blog. Proses ini yang paling cepat.
Setelah
selesai dipublish, saatnya share
tulisan ke social media.
Dengan
semakin banyaknya tuntutan seorang Blogger untuk menghasilkan konten yang baik
(mengetik, mendesain, mengedit foto dan video, mencari data, hiburan, dll),
kita tentu membutuhkan laptop yang bekerja dengan baik.
Laptop yang ‘Paket Lengkap’.
Laptop
yang mampu memenuhi kebutuhan blogger untuk menulis, desain, editing video, dan
tentunya ringan agar mobilitas tetap aman.
Menurutku,
laptop seorang blogger harus memiliki setidaknya 3 syarat untuk mendukung
produktivitas.
a.
Ringan
Aku
itu tipe orang yang suka menulis pindah-pindah. Bosan rasanya jika harus
bekerja di tempat yang sama terus menerus dalam jangka waktu lama. Aku pernah
menulis beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat untuk menulis di sini. Seorang
blogger memang tergolong pekerja yang memiliki mobilitas tinggi. Tuntutan untuk
selalu update dan up to date membuat Blogger membutuhkan
laptop yang ringan dan ringkas untuk dibawa-bawa.
Aku
sendiri tipikal pekerja yang bosenan. Aku bisa menulis di mana saja. Aku pernah
menyepi di suatu pulau untuk mencari inspirasi, pernah sengaja menginap di
hotel yang jauh dari keramaian hanya untuk mencari ide menulis, dan lainnya.
Selain itu, karena masih kerja sebagai Marcomm di suatu perusahaan, aku memang
kadang harus keluar kota untuk suatu event. Dan tentu saja, aku membutuhkan
satu laptop yang ringan untuk dibawa kemana-mana.
Tidak
kebayang kan jika aku membawa laptop yang berat dan memenuhi ransel. Pasti
sangat merepotkan.
Jadi,
menurutku laptop yang ringan adalah salah satu hal yang penting untuk seorang
blogger.
b.
Performance
yang baik
Seperti
yang sudah kuutarakan di awal tulisan ini, saat ini seorang Blogger tidak hanya
dituntut untuk menghasilkan tulisan aja. Namun, Blogger harus GOING TO THE NEXT LEVEL. Seorang Blogger
tuntutannya semakin tinggi jika ingin bersaing di dunia digital yang serba
cepat.
Tentunya
klien-klien perusahaan membutuhkan Blogger yang All in One. Tulisannya keren, persuasif, tapi juga dengan tampilan
yang cihui. Untuk menghasilkan konten yang cihui itu dibutuhkan pula amunisi
laptop dengan performance yang keren.
Laptop
dengan performance keren akan mendukung produktivitas seorang Blogger.
c.
Tampilan
layar yang mendukung untuk editing dan hiburan
Layar
yang mendukung untuk editing, membuat
mata seorang Blogger termanjakan oleh kombinasi warna yang nyata. Laptop dengan
tampilan imersif membuat Blogger dapat merasakan suasana yang mirip dengan
keadaan aslinya. Jadi warna desain, foto, dan juga video pun akan sangat
cantik.
Laptop
dengan spesifikasi seperti itulah yang dibutuhkan oleh seorang Blogger. Selain
itu, tampilan layar yang impersif membuat seorang Blogger dapat menonton
film-film favoritnya dengan keren. Seorang Blogger juga membutuhkan hiburan
juga, kan?
Memangnya
ada laptop dengan spesifikasi tersebut? Laptop yang PAKET LENGKAP namun dengan
harga yang terjangkau untuk para blogger?
Tentu
saja ada dong. Laptop ini baru saja diluncurkan awal April lalu, yaitu adalah
Asus VivoBook A407
ASUS
VivoBook A407 hadir saat perjalanan ASUS mencari keistimewaan (In Search of Incredible). Laptop keren
dengan harga terjangkau untuk para konten kreator Indonesia.
Apa
saja keistimewaan Asus VivoBook A407 sehingga aku bisa mengatakan bahwa laptop
ini sangat cocok untuk para Blogger dan Konten Kreator? Apa yang membuat laptop
ini berbeda dengan laptop lain di kelasnya? Mengapa sih harus menggunakan Asus VivoBook A407 untuk membuat konten blog yang
naik kelas?
Siap-siap
terpana dengan keindahan dari Laptop yang cocok untuk mendukung produktivitas
dan entertainment seorang Blogger ini.
Lets check this one out.
Travel Blogger. Fashion Blogger.
Lifestyle Blogger. Dan masih banyak lagi banyak
Blogger-blogger lainnya. Meskipun pekerjaan seorang Blogger adalah menghasilkan
konten di depan laptop, namun untuk tempat kerjanya tidak harus di satu tempat.
Travel
Blogger misalnya. Kadang kerjanya di tengah pulau, di hotel satu ke hotel lain,
di tepi pantai, di restoran, dan lainnya. Mobilitasnya sangat tinggi. Pun
dengan para blogger yang lain. Sepertinya, Blogger identik dengan kerja yang
‘pindah-pindah’. Mungkin karena tuntutan kerjaan karena harus bertemu dengan
klien, meeting, atau memang karena menyukai tempat yang berpindah-pindah agar
tidak bosan.
Asus
VivoBook A407 ini memiliki berat hanya 1.5 Kg (dengan baterai). Laptop yang sangat ringan untuk
ukuran laptop 14 inchi. Aku pernah mendapatkan laptop dari kantor yang beratnya
lebih dari 2 Kg. Dan itu sangat berat saat dibawa menggunakan ransel. Selain itu, laptop itu memiliki ketebalan 21.9 mm (atau 2,19 cm) yang berarti cukup tipis untuk ukuran sebuah laptop.
Asus
sepertinya sengaja menciptakan VioBook A407 dengan berat yang ringan. Laptop
yang dapat dibawa kemana-mana tanpa khawatir pundak terasa berat. Sangat pas
untuk Blogger yang suka pindah-pindah tempat saat kerja atau mencari inspirasi.
Tentu
saja dengan beratnya yang ringan dan mudah dibawa ke mana saja, Asus VivoBook
A407 dapat mendukung produktivitas para Blogger.
Apalah
arti laptop keren tanpa didukung desain yang keren. Aku termasuk orang yang
memperhatikan visual fisik ketika memilih gadget/laptop. Saat memilih ponsel,
aku lebih memilih layar yang lebar karena asyik untuk nonton video. Saat
memilih laptop, aku berusaha memilih visual desain yang keren.
Laptop
Asus VivoBook A407 menawarkan desain yang keren dan stylish. Hadir dengan dua pilihan warna: Star Grey dan Icicle Gold
yang sangat menawan.
Tampilannya
memang kece sekali. Aku suka yang warna Gold karena tampak elegan. Namun yang
warna Grey pun tidak kalah menarik.
Dengan
tampilan kece ini, pastinya akan menambah tingkat percaya diri para blogger
saat harus menulis di Kafe. Ya, kan?
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas, sebagai Blogger yang ingin naik kelas tentunya
konten blog yang diberikan harus didukung oleh visual desain, infografis, dan
foto yang mendukung. Untuk membuat desain tersebut, tentu saja dibutuhkan
performa laptop yang mumpuni dong.
Dengan
desain yang ringan, ternyata Asus VivoBook 407 tetap memiliki performa yang
keren dan pas mendukung produktivitas Blogger.
Asus
VivoBook A407 didukung oleh prosesor Intel® Core™ i3, dengan RAM yang dapat
diupgrade hingga 8GB DDR4 dan NVIDIA® GeForce® MX110 graphics. Tentu saja ini akan membuat performa laptop ini sangat
baik saat dipakai untuk membuat konten blog. Laptop ini akan membantu kita saat
mengetik, editing foto, membuat desain infografis, dan tentu saja untuk hiburan
seperti menonton film atau mendengarkan musik. A407 juga dilengkapi dengan
penyimpanan data yang besar, yaitu 1TB HDD.
Benar-benar
laptop yang keren, kan?
Saat
mengedit desain/foto tentu saja kita membutuhkan layar yang lebar dengan
warna-warna yang sesuai aslinya. Kita tentu tidak mau dong warna yang keluar
dari foto di layar laptop ternyata turun atau berbeda dari aslinya.
So,
laptop yang kita gunakan harus mendukung untuk hal ini.
Tenang
saja, Asus VivoBook A407 akan memanjakan mata kita kok. Yang paling utama,
layarnya lebar.
Tampilan
layar 14 inchi Full HD dengan bezel yang tipis hanya 7,1mm dari rasio
layar-ke-tubuh 73,8%, serta tampilan ultra-tipis NanoEdge akan memberikan
penampakan layar yang lebar dengan memaksimalkan ukuran. Hal ini pun membuat
tampilan yang keluar dari layar lebih imersif (atau sesuai aslinya).
Sebagai
seorang blogger, tentu kita juga kadang akan merasa bosan. Tentu saja, kita
bisa rehat sejenak dari membuat konten kemudian menonton video youtube atau
film kesukaan kita. Dengan Teknologi ASUS Tru2Life Video, pengalaman menonton
kita akan semakin menakjubkan. Karena teknologi itu akan meningkatkan ketajaman
dan kontras video hingga 150% sehingga kualitas video yang dihasilkan adalah
terbaik.
Asus memang sepertinya sengaja memanjakan
mata kita dengan layar lebar dengan kualitas terbaik. Teknologi eksklusif Asus
akan memberikan pengalaman visual terbaik. Kita pun bisa memilih mode tampilan
sesuai kebutuhan kita. Ada empat mode yang ada.
a. Mode normal bisa kita gunakan
saat kita sedang mengetik atau sekedar blogwalking.
b. Mode Vivid bisa kita set saat
kita sedang melihat foto atau video untuk menghasilkan kontras yang
menakjubkan.
c. Mode Perawatan Mata bisa kita
pilih saat mata kita mulai tegang karena terlalu lama menatap layar laptop saat
membuat konten. Karena mode ini akan mengurangi tingkat cahaya biru yang ada.
d. Mode Manual juga ada. Kita bisa
memilih setting sesuai dengan kebutuhan (personalisasi).
Sistem keamanan laptop adalah salah satu hal
yang utama. Tentu saja kita tidak menginginkan semua file rahasia di laptop
kita jatuh ke tangan orang lain dong. Belum lagi draft tulisan kita yang masih
tersimpan rapi di internal hardisk. So, seorang Blogger pasti membutuhkan
laptop dengan keamanan terbaik.
Asus VivoBook A407 sudah dibekali dengan
sistem keamanan sekelas laptop kelas atas, yaitu sensor sidik jari (fingerprint
sensor). Letaknya berada di Touchpad memungkinkan kita untuk login cepat dan
mudah dengan Windows Hello.
Dengan sistem keamanan ini, kita tidak perlu
lagi mengingat-ingat kata sandi yang rumit. Jadi tidak khawatir jika kita lupa.
Tinggal tempelkan jari kita, dan laptoppun akan langsung terhubung dengan
Windows Hello yang terinstal. Sensor ini tetap akan berfungsi bahkan ketika
tangan kita basah.
Aku termasuk orang yang suka mencari
inspirasi tulisan dari film atau lagu. Jadi setiap ada waktu senggang
disela-sela kegiatan menulis atau membuat konten, aku selalu melihat video
youtube, film, atau hanya mendengarkan lagu. Kadang suka menyebalkan jika
kualitas audio dari piranti tidak baik. Hal itu akan mempengaruhi mood saat mendengarkannya.
Tetapi pengalaman audio yang buruk tentu saja
tidak akan kita temui di Asus VivoBook A407. A407 akan memberikan pengalaman
audio terbaik karena audio yang kita dengarkan tercipta dari perpaduan sempurna
antara perangkat keras, perangkat lunak, dan penyetelan audio. Sistemnya pun
mengijinkan kita untuk mengatur sesuai kebutuhan.
Audio Asus VivoBook A407 akan memberikan
pengalaman audio yang sesuai dengan kenyataan (imersif).
Kebutuhan hidup manusia kini telah bergeser.
Selain Sandang, Pangan, dan Papan, kini kita semua pasti akan membutuhkan Wifi
dan juga Colokan Listrik. Karena baterai piranti yang habis itu sangat
menjengkelkan.
Misalnya, sedang asyik-asyik mengejar deadline
di kafe/bandara sambil menunggu boarding, ide sedang hangat-hangatnya di
kepala, namun mendadak baterai laptop merah. Itu sangat menyebalkan.
Untung saja, A407 memiliki baterai dengan
dengan masa pakai 3x lebih lama. Jadi kita tidak perlu khawatir akan kehabisan
baterai laptop dengan cepat.
Ada colokan, tapi pengisian baterai lama?
Ah,
itu tidak akan berlaku untuk A407. Dengan teknologi penggisian baterai yang
super cepat, Asus VivoBook A407 dapat diisi hingga 60% hanya dalam waktu 49
menit. Sangat membantu sekali, kan saat kita sedang mengejar deadline.
Aku pernah punya laptop yang tidak sampai
satu jam digunakan sudah panas. Panasnya bahkan sudah tidak wajar lagi. Karena
saking panasnya, kipasnya sampai berdengung kencang. Sampai-sampai aku takut
kalau kulanjutkan akan meledak. Parno, tentu saja.
Laptop yang panas memang sangat mengganggu
buatku. Kinerjanya jadi lemot dan laptop tidak nyaman digunakan.
Asus VivoBook A407 menjawab kebutuhanku.
Laptop ini dilengkapi sistem pendingin yang efisien sehingga suhu di permukaan
palm rest rata-rata lebih rendah dari suhu tubuh. Laptop mendapatkan kinerja
pendinginan yang kuat sehingga nyaman digunakan.
Selamat tinggal panas.
Jelas kan mengapa Asus VivoBook A407 cocok
untuk para Blogger dan Konten Kreator. Karena laptop ini memang sangat keren. Tidak
ada kata lain yang bisa menggambarkannya. Cek spesifikasi lengkapnya di sini.
Dengan spesifikasi yang keren tadi, laptop
ini hanya dibandrol dengan harga Rp 6.499.000. Jika kamu berniat untuk membelinya
(Please sent for me), kamu bisa
mendapatkan laptop ini di sini.
Pada
hakikatnya, seorang Blogger akan bertanggungjawab terhadap apa yang telah ia
sajikan di blognya. Jadi, Blogger memang harus memberikan artikel-artikel yang
bermanfaat untuk pembacanya.
Aku
sendiri akan terus berusaha untuk menyajikan konten yang baik, sesuai segmen
pembacaku, dan tentunya bermanfaat. Dan Laptop Asus VivoBook A407 tentu akan
menjadi salah satu piranti yang membantu kinerja dan produktivitas kita.
Berkarya
di blog adalah caraku untuk tetap memberikan amunisi pada otak agar selalu
kreatif. Seperti yang pernah aku katakan pada salah satu artikel di blog ini,
salah satu ketakutan terbesarku adalah ketika otakku sudah tidak kreatif. Daya
kreativitasku mati. Dan ngeblog adalah salah satu cara untuk tetap kreatif.
Sebagai
blogger dan storyteller yang ingin
terus berkarya, aku juga mengajak teman-teman kreator semua untuk tetap
memberikan konten positif dan bermanfaat. Karena kita bertanggung jawab untuk
apa yang kita tulis. Kita bertanggung jawab dengan konten kita.
Mari
terus berkarya. Mari menjadi Blogger yang naik kelas.
- W -
Wah, sangat bermanfaat. Jika tidak keberatan, bolehkah kita saling mengikuti tuk saling berbagi. Saya masih pemula, sudi kiranya saling berbagi https://ceriakristi.blogspot.com/ Sebelumnya, terima kasih.
ReplyDeleteTerima kasih...
DeleteBaik, nanti aku kunjungi ya blognya.
Terus berkarya.
Bener banget mas harus jadi bligger yang berbeda. Pr saya nih sebagai blogger harus belajar fotograpy, belajar bikin info graphis dll. Nggak mudah sih tapi harus belajar agar tak tertinggal
ReplyDeleteAyo terus belajar dan bekarya Mbak...
Deletekalo menurutkun karena bloger itu dasarnya menulis ya harus bisa menulis yang baik, terutama tentang ide dan merangkai kata, kohesi dan koheren paragraf, EYD, dsb
ReplyDeletemasalah yang lain juga penting namun bisa dipelajari bertahap
dan yang juga penting laptop pendukung tak kalah penting juga
aku juga pakau asus dan emang handal ini laptop
Yes tugas utama memang hrus menulis. But jika ingin bersaing di jaman skrang ya hrus belajar juga untuk menampilkan tulisannya dengan baik.
DeleteIMHO.
Sampai detik ini aku masih agak bingung mengenai gaya penyampaian/bercerita tulisanku..masih ngeraba dan agak susah fokusnya :)
ReplyDeleteSalam kenal :)
Terus berlatih dan membaca karya orang sebanyak mungkin...goodluck
Delete