Aku anak rantau dari Jogja. Dan merindukan Jogja
sama saja merindukan orang yang kusayang. Bagaimana tidak, Jogja sudah mendarah
daging hampir 20 tahun lebih, dan mendadak aku meninggalkannya. Pergi mencari
peruntungan ke negeri orang, dan pulang hanya dua sampai tiga kali setahun. Well, semakin jarang pulang, semakin
rindu ke ubun-ubun untuk bertemu orang-orang tersayang di Jogja. Atau menghirup
udara di Jogja selatan yang masih rimbun oleh pohon-pohon. Atau rindu bau tanah
setelah hujan reda. Romantisme Jogja tak pernah ada matinya.
Awal tahun 2018 aku kembali bersua dengan Jogja.
Bercengkerama dengan keluarga dan orang tersayang. Cukup mengobati rasa kangen
yang sudah ada sejak lebaran tahun lalu. Bertemu dengan sahabat-sahabat lama
yang sudah lama tak saling cerita. Dan kemudian aku diceritakan beberapa hal.
“Pantai ini bagus....”
“Hutan ini juga sekarang ramai...”
“Banyak hotel yang lucu-lucu dan instagramable...”
“Malioboro sekarang bagus, rapi, tidak ada parkir
motor liar, dan Nol Kilometer jadi keren.”
Loh, tempat apa itu? Di
mana itu? Memangnya di Jogja ada tempat seperti itu? Memangnya sekarang apa
yang berubah?
Sebagai orang yang lahir dan besar di Jogja, aku
merasa gagal menjadi orang Jogja. Bagaimana tidak, sekarang banyak sekali
tempat-tempat keren di Jogja yang belum kukunjungi atau bahkan aku tidak tahu.
Mungkin aku terlalu lama menghirup udara di Jakarta, mungkin aku lupa caranya
pulang, dan aku lupa nikmatnya bangun tidur tanpa di ganggu oleh alarm kerja di
ibu kota.
Alhasil, aku pun muter-muter ke beberapa tempat
untuk menjawab rasa penasaran. Menikmati beberapa tempat makan yang lagi
ngehits. Pergi hanya untuk sekedar tahu.
Di hari terakhirku di Jogja, aku mendapat
kesempatan untuk menginap dua hari satu malam di Greenhost Boutique Jogja yang
sedang beken karena film Ada Apa dengan Cinta 2. Kompensasi karena akhir tahun
2017 aku menang lomba dari Skyskanner. Lumayan bisa tidur santai sambil
menikmati hotel mendadak beken ini.
Dan jika kamu ingin membaca cerita ini sampai
akhir, lalu berharap aku akan mereview detail tentang hotel ini, kamu salah.
Mending akhiri saja sampai di sini. Karena review hotel ini tentu saja sudah
banyak sekali. Kamu bisa cari di internet. Jika kamu bertanya, di mana letak
hotel ini. Come on, Man, kuharap kamu
tidak menanyakannya padaku.
Aku akan mengulas yang memang perlu. Aku hanya
akan sharing pengalamanku melakukan beberapa kegiatan di sini. Yang tentu saja
asyik. Berikut 5 kegiatan asyik saat menginap di Greenhost Boutique Hotel yang
sempat kulakukan bersama beberapa sahabat yang menemaniku.
PERTAMA,
NGOBROL ASYIK DI KAMARNYA YANG UNIK
Kamarnya tidakt terlalu besar, tentu saja. Kamu
akan mendapati tembok-tembok kamar yang tidak dicat. Konsepnya memang seperti
itu. Tapi asyik dan lucu. Di kamar yang tidak terlalu luas ini, tentu saja
masih ada televisi, meja kerja, dan kamar mandi yang tidak terlalu besar. Jika
beruntung, kita akan mendapatkan kamar dengan view tanaman-tanaman hijau yang
bergelantungan. Apa yang bisa kita lakukan di kamar Greenhost?
Tentu saja, kita bisa bercengkerama dengan
sahabat-sahabat kita. Mengobrol dengan asyik tentang masalah-masalah kehidupan.
Bertukar cerita. Kebetulan, aku kedatangan tiga sahabat yang memang sudah lama
tidak bertemu. Jadilah kami memanfaatkan kamar ini untuk bertukar cerita. Kamarnya
nyaman dengan dekorasi sederhana, tapi justru membuat kita betah berlama-lama.
KEDUA,
SARAPAN DAN NGOBROL DI PINGGIR KOLAM RENANG
Apa yang lebih menyenangkan duduk di pinggir
kolam renang, dengan suasana tenang, banyak tanaman hijau bergelantungan, tanpa
ada telepon atau Whatsapp dari rekan kerja? Hari itu, aku menerima kebebasan.
Duduk di pinggiran kolam sambil mengobrol, foto-foto, dan sesekali dimintai
tolong untuk jadi fotografer (karena ternyata polo shirtku warnanya sama dengan
petugas hotel). Sambil meraba-raba, kira-kira aku akan membuat cerita apa lagi?
Membuat artikel apa lagi? Merencanakan hal-hal yang ingin kuraih setahun, lima
tahun, atau sekian tahun ke depan.
Suasana di pinggir kolam renang indoor dengan
nuansa yang teduh dan sejuk memang mengasyikkan. Kolam itu menjadi pusat
perhatian, terletak di tengah-tengah bangunan. Kami pun betah berlama-lama
duduk bercerita di sana.
KETIGA,
FOTO-FOTO DI BEBERAPA SPOT YANG HIJAU
Foto-foto itu sekarang sudah hukum wajib. Di mana
pun, kapan pun. Sudahlah tidak perlu memungkiri hal ini. Bagiku foto adalah
media untuk mengenang. Media untuk menjadi bahan cerita beberapa tahun ke
depan. Tidak ada salahnya. Janganlah menghakimi sahabat atau teman kelas atau
teman kantor yang hobi selfie, hobi di foto, karena memang mungkin suatu hari
nanti dia akan mengenang wajahnya sendiri. Bisa saja setahun kemudian, dua
tahun lagi, dia mengalami kecelakaan yang menyebabkan wajahnya tidak seperti sekarang.
Poinnya, sudahlah, jangan ikut mencampuri kesukaan orang.
Dan selama di Greenhost, aku pun jadi fotografer berjalan untuk ketiga temanku yang narsisnya tanpa ampun. Ada pohon foto, ada tanaman foto, ada kolam renang foto. Untungnya, Greenhost Boutique punya spot-spot keren, salah satunya di Rooftop yang tampak asri. Konsep dari hotel ini memang Go Green sih, tentu saja. Terlihat bahkan dari halaman depan dan lobinya yang penuh dengan tanaman.
Dan selama di Greenhost, aku pun jadi fotografer berjalan untuk ketiga temanku yang narsisnya tanpa ampun. Ada pohon foto, ada tanaman foto, ada kolam renang foto. Untungnya, Greenhost Boutique punya spot-spot keren, salah satunya di Rooftop yang tampak asri. Konsep dari hotel ini memang Go Green sih, tentu saja. Terlihat bahkan dari halaman depan dan lobinya yang penuh dengan tanaman.
Hotel ini berada di sebelah timur Pasar
Prawirotaman, Jogjakarta, dan berada di Jalan
Prawirotaman II No. 629. Sore itu, aku sempat jalan-jalan di sekitar hotel dan
menemukan spot foto yang keren. Banyak sekali mural-mural colorfull yang bisa
dipakai untuk background foto. Selain itu, hotel ini juga tidak terlalu jauh
dari Tempo Del Gelato (meskipun sore itu sangat ramai dan tidak enak buat duduk
mengobrol). Tanpa kendaraan, atau naik bejak, sore dan malam harinya aku
jalan-jalan saja. Menikmati keromantisan daerah Prawirotaman yang banyak sekali
Kafe.
KELIMA,
BERENANG DENGAN PEMANDANGAN SUPER HIJAU
Apalah arti hotel tanpa kolam renang? Buatku saat
menginap di hotel, ya harus ada kolam renangnya. Dan kolam renang di hotel ini
salah satu yang terasyik. Hijau, tidak panas, nyaman, tidak terlalu luas tapi
cukup untuk bermain-main dan merefresh otak.
Berita buruknya, pagi itu sepi. Hanya ada aku,
tiga temanku, dan sepasang anak adam yang sedang kasmaran (alias sedang bulan
madu).
Tertarik untuk bermalam di sini? Siapkan uang
500ribu permalamnya. Atau kunjungi web resminya di sini.
wah ada tanaman hidroponik juga ya
ReplyDeleteAda, di lantai paling atas :)
DeleteWahh unik banget hotelnya, didalemnya banyak pepohonan..
ReplyDeleteJadi kelihatan asri dan indah ditambah kolam renang ditengah-tengahnya..
Mantapp...
Salam : konten gaptek
Kolam renangnya sih keren, karena dikelilingi tanaman-tanaman hijau...
Delete