Ternyata kita terlahir sebagai seseorang yang kreatif. Serius, hal ini
memang benar. Masih ingat kan, mengapa waktu kecil kita semua suka sekali
menggambar. Suka warna-warna. Atau hanya aku saja yang seperti itu? Ah, kurasa
tidak. Aku waktu kecil suka sekali menggambar dan mewarnai. Selain itu, aku
juga berkhayal atau bahasa yang lebih kerennya BERIMAJINASI. Imajinasi membuatku punya dunia sendiri. Aku punya
lapangan yang luas dengan rumput yang hijau, punya kuda bersayap, punya roket
yang bisa ke bulan, punya teman khayalan. Itu semua ada di dunia imajinasiku
waktu kecil.
Kita semua memang terlahir kreatif. Kalo kata Yoris Sebastian, “I’M BORN
CREATIVE”.
Meskipun aku sendiri yakin bahwa KADAR kreativitas setiap orang itu
berbeda-beda. Tidak bisa dibanding-bandingkan.
Pernah tidak, di suatu titik merasa kreativitas kita berhenti?
Benar-benar berhenti. Dipaksapun susah keluar. Aku pernah. Dan ada suatu titik
juga, aku sangat ketakutan jika otakku tidak kreatif lagi. Kreativitasku
terhenti. Itu sangat menakutkan.
Itu menakutkan sekali. Mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa kita tidak
kreatif? Apa yang membuat kita tidak kreatif? Mengapa sebagai Blogger,
pertanyaan ini sangat penting?
Sebagai orang yang memutuskan untuk menjadi Blogger yang serius, menjadi
fulltime writer, aku terus berusaha menajamkan otak kreativitasku. Blogger
adalah seorang yang kreator konten, tentu dalam hal ini adalah tulisan (dan
sekarang diperluas dengan tambahan ilustrasi). Sebagai seorang kreator, tentu
saja kita harus terus berpikir kreatif bukan?
Sebenarnya banyak sekali hal yang bisa kita lakukan agar kita tetap
kreatif. Namun, ditulisan singkat ini, aku tidak akan memberitahu kalian
tentang hal itu. Aku justru akan memberitahu, hal-hal apa saja yang membuat
kreativitas kita menurun. Aku rangkum dari beberapa buku yang kubaca seperti
Creative Junkies dan 101 Creative Notes-nya Yoris Sebastian, Sila ke-6: Kreatif
Sampai Mati-nya Wahyu Aditya.
Yap, itu penting. Agar kita bisa mendobrak hal tersebut. Atau paling
tidak mengurangi.
Aku ingat ketika dulu kuliah, Dosen ‘Pengantar Teknik Industri’-ku
bilang bahwa ketika beliau berangkat ke kampus, beliau selalu merubah rute
setiap beberapa hari sekali. Kadang seminggu sekali atau dua minggu sekali.
Jadi misal minggu ini dia memilih Rute A, minggu depannya beliau akan memilih
Rute B. Kadang rutenya lebih panjang, tapi kata beliau tidak masalah.
Mengapa beliau melakukan itu? Jawabannya: Beliau tidak ingin otaknya
merekam hal yang sama. Karena jika sudah merekam hal yang sama, si otak kadang
secara otomatis langsung meminta kita untuk melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Beliau pernah melewati jalan yang sama selama berbulan-bulan, alhasil beliau
tidak perlu berpikir kapankah beliau akan belok, kapan lurus, kapan berhenti.
Itu berbahaya.
Yes, rutinitas membuat otak kita mandeg dan tidak berpikir kreatif.
Kita memang kadang tidak bisa
mengubah rutinitas. Misalnya karena kita harus dipaksa untuk kuliah, ke kantor,
dsb. Namun, kita bisa mengubah cara kita menjalankan rutinitas itu. Salah
satunya seperti yang sudah aku contohkan di atas: ubah rute ke kampus/kantor.
Cara lain: bagaimana jika mengubah letak jam tangan. Biasanya di kanan, kita
pasang di kiri. Hal ini untuk menghindari kita ‘reflek’ melihat jam ke
tangan yang sama terus menerus.
Kita juga kadang-kadang butuh melakukan hal yang spontan. Spontanitas
itu diperlukan. Misalnya, tanpa direncanakan mendadak pergi ke kosan teman lalu
jalan-jalan ke tempat wisata murah di kota. Atau mendadak ikut Open Trip
seperti aku (baca ceritanya di sini).
Namun, bukan berarti kita tidak boleh punya kegiatan yang rutin yah.
Seorang yang kreatif tetap butuh jadwal yang fix. Misalnya, jadwal olahraga,
jadwal membaca buku, jadwal bangun pagi, jadwal menonton dll.
Jadi mulai sekarang, yuk lawan rutinitas, Blogger.
Ini masih ada hubungannya dengan poin pertama, yaitu rutinitas. Bekerja
di area yang sama terus menerus membuat otak jenuh.
Aku sendiri setelah full bekerja di rumah, suka menulis
berpindah-pindah. Kadang di kasur, kadang di meja, kadang di depan TV, kadang
jika invoice sudah cair aku nulis di coffeeshop.
Aku memang memiliki satu tempat favorit, tapi sesekali aku ‘pindah’ ke tempat
lain agar tidak jenuh.
Dulu waktu masih kerja kantoran, aku memiliki satu meja tetap. Bekerja
setiap hari di meja itu dari jam 7.30 hingga 16.30, itu sangat membosankan.
Jadi, jika kamu masih bekerja, kadang berpindahlah sebentar. Mungkin di
coffeeshop, kantin kantor, atau tempat-tempat lain. Jika masih kuliah, kamu
bisa pergi ke taman kota untuk kerja kelompok atau ke Selasar Fakultas.
Kamu tidak salah membaca kok. Hal kedua yang bisa menghambat kreativitas
adalah budaya kurang membaca. Ini mungkin tips paling umum yang diberikan
orang. Ah, ini juga tahu. Tapi
serius, jarang membaca membuat otak kita mandeg dan lebih parahnya kreativitas
kita menurun.
Sebagai Blogger, kamu tentu tidak mau itu terjadi kan?
Bagaimanapun, otak kita tetap membutuhkan nutrisi. Jadi, membaca adalah
kegiatan yang wajib untuk orang yang ingin tetap kreatif. Membaca membuat kita
memiliki persepektif yang lain terhadap suatu hal. Tidak harus membaca buku-buku
berat kok. Tapi bisa juga membaca
berita, twitteran, atau artikel dari blog yang kita suka.
Membaca fiksi juga diperlukan agar kita latihan berimajinasi. Kita bisa
membayangkan latar cerita, membayangkan tokoh, dan jalan ceritanya. AKu sendiri
penggemar cerita-cerita fiksi dan suka menulis cerita fiksi.
Tidur sebentar di siang hari, atau bahasa kerennya POWER NAP, ternyata penting. Tapi, tidak boleh terlalu lama. Saya
sendiri kubatasi hanya 10-30 menit. Jika tidak tidur siang, biasanya tubuh
rasanya lemas. Tidur meski sebentar membuat tubuh segar kembali.
Ada lima tahap tidur yang bikin tubuh dan otak relaks. Tahap pertama dan
kedua akan membuat tubuh kita segar. Biasanya terjadi selama 8 menit pertama.
Kita akan mendapatkan energi instan selama 3 jam kemudian. Menurut riset dari
U.S Department of Veterans Affairs Medical Center, tidur selama 8,4 menit saja
di tengah hari dapat meningkatkan fungsi kognitif dan kewaspadaan.
Selain mengistirahatkan otak, tubuh juga
menjadi lebih segar untuk melakukan aktivitas lagi.
Terus menerus membuat kita tertutup, tidak mau mendengarkan pendapat
orang lain, tidak terbuka dengan ilmu baru membuat kita terperangkap dalam
dunia kita sendiri. Secara tidak sadar, hal ini akan membuat kita tidak
kreatif.
Setiap ada ilmu baru selalu bilang : ah, mengapa aku harus tahu dan
belajar itu.
Setiap ada yang berpendapat : tidak mau membuka diri. Padahal hal ini
bisa melatif otak kita untuk berpikir dari sudut pandang lain.
Selalu menutup diri dengan dunia: jarang mengikuti perkembangan, tidak
mau tahu dengan perubahan, dan hal-hal lain. Tidak ada salahnya kok kita tahu
tentang perkembangan politik, tidak ada salahnya juga tahu perkembangan
artis-artis.
Jadi rajin-rajinlah web-browsing, menonton film yang menginspirasi,
mendengarkan radio, mengikuti berita di twitter, atau ikut pelatihan-pelatihan.
# # #
Jadi bagaimana, sudah siap untuk mengubah rutinitas? Mengubah hal yang
monoton? Selalu berpikiran terbuka dan terus mengupgrade diri? Siap dan terus
selalu menjadi Blogger yang kreatif? Yuk, kita kreatifkan INDONESIA.
Coba ceritakan pengalamanmu. Aku tunggu ya di kolom komentar.
- Kanghar Akasa -
#creaTEAM
Dari atas sampai bawah, saya malah gagal fokus, seorang Teknik Industri juga to... hehe...
ReplyDeleteIya, aku lulusan Teknik Industri :)
DeleteDari ke 5 point diatas bener2 yang saya alami sekarang ini..
ReplyDeleteApalagi kerjaan gitu2 terus pengen nulis blog tp idenya gak dapet, bawaanya capek dan males... kayaknya saya hrus refresh lagi biar semangat lagi.
Yuk semangat. Untuk ide blog bisa dibantu dengan sering-sering blogwalking :)
Deleterutinitas harus dilawan ternyata, hahaha...selama ini melakukan semuanya sesuai dengan schedule yang udah ditetapkan. ternyata bikin mandek otak.
ReplyDeletewell, coba ubah kebiasaan deh
Tetap boleh sih punya rutinitas, misal: jadwal membaca buku, jadwal olahraga, dan jadwal menikmati entertainment (film, musik, dll)
DeleteBetul sekali kang. Terkadang rutinitas pula yang menghambat. Tapi itu tidak jadi alasan. Tetap komitmen pada diri sendiri. Bisa membantu utk tetap produktif.
ReplyDeleteSalam kenal,
Www.kidalnarsis.com
Mari terus konsisten dalam berkarya :)
Deletesalam kenal.